Padavideo kali ini adalah tentang konsep dzikir bertemu dengan guru sejati sejatine guru,syekh jati,guru sejati,bertemu wajah sang guru sejati,guru sejati s
Zikirinilah yang disebut sebagai zikir GHAIB AL ISMI. Zikir ini dibaca setiap hari sebanyak 33 kali, setelah sholat fardhu, terutama setelah sholat Isya. 4. Membaca zikir HUWA, HUWA. Zikir ini disebut sebagai zikir GHAIB AL GHAIB. Zikir ini dibaca sebanyak 34 kali setelah sholat fardhu, sehingga jumlahnya (total item 2,3,4) sebanyak 100 kali.
SyekhSiti Jenar : Guru Mistik Sejati dan Saripati Ajarannya [2] "Ingsun anakseni ing Datingsun dhewe, satuhune ora ana Pangeran amung Ingsun, lan nakseni Ingsun satuhune Muhammad iku utusan Ingsun, iya sajatine kang aran Allah iku badan Ingsun, Rasul iku rahsaning-Sun, Muhammad iku cahyaning-Sun, iya Ingsun kang eling tan kena ing lali, iya
Untukbertemu Tuhan , harus bisa mati selagi hidup, melalui meditasi pada kekuatan Cahaya dan Suara di dalam ; Suara di dalam itulah yang dapat menarik kita naik ke dalam cahaya ; Tanpa meditasi, tanpa mati selagi hidup, tidak bisa masuk ke dalam untuk bertemu Tuhan, Maha Guru Sejati Guru Sejati ada di dalam diri
Saratutama kita bertemu dengan Guru Sejati kita adalah dengan laku prihatin; yakni selalu mengolah rahsa, mesu budi, maladihening, mengolah batin dengan cara membersihkan hati dari hawa nafsu, dan menjaga kesucian jiwa dan raga. Sebab orang yang dapat bertemu langsung dengan Guru Sejati nya sendiri, hanyalah orang-orang yang terpilih dan pinilih.
Kataustadznya jika zikir itu dia ucapkan sekian ribu kali dia akan bertemu dengan guru sejati. "bapak, tiap kali saya mengamalkan bukannya saya ketemu guru sejati saya tapi malah ketemu omelan istriku yang marah-marah, bentak-bentak bahkan sampai berbuat kasar. Sebelum saya mengamalkan amalan ini. Istri saya selalu hormat dan sayang.
2 Melakukan olah rasa. Cara bertemu guru sejati dalam diri sendiri yang selanjutnya adalah dengan melakukan olah rasa. Olah rasa ini harus dilakukan dalam kondisi tenang sehingga perasaan menjadi tentram. Dalam proses ini Anda harus bersikap tenang dan kalem dalam menanggapi sesuatu hal. 3.
๏ปฟMasaini merupakan masa paling penting dalam kehidupan sang guru pemburu kejernihan hati ini. Masa ini dimulai semenjak ia bertemu dengan gurunya, Abu al-Abbas al-Mursi, tahun 674 H, dan berakhir dengan kepindahannya ke Kairo. Dalam masa ini sirnalah keingkarannya terhadap ulama' tasawuf. Ketika bertemu dengan al-Mursi, ia jatuh kagum dan
TujuhMacam Dzikir Tarekat Syathariyyah. Persiapan untuk mendapatkan izin dari guru yang berhak dan sah menunjukkan ilmu Syathariyah adalah dilatih mukadimah ilmunya, yang diperagakan pada jagad pribadi. Mukadimah ini adalah sebagai "pelataran" atau "tangga" untuk masuk ke dalam ilmu Syathariyah, yakni tujuh macam zikir, disesuaikan
Setiaporang bisa bertemu Guru Sejatinya, dengan syarat kita dapat menguasai hawa nafsu negatif; nafsu lauwamah (nafsu serakah; makan, minum, kebutuhan ragawi), amarah (nafsu angkara murka), supiyah (mengejar kenikmatan duniawi) dan mengapai nafsu positif dalam sukma sejati (al mutmainah). Sehingga jasad dan nafs/hawa nafsu lah yang harus
KmqP7. Sejak dahulu kalau saya mengimami shalat pasti saya tutup dengan doa bersama. Saya memang belum tahu hadits berkenaan dengan doa bersama setelah shalat. Tetapi karena sedari dulu amaliyah orang NU ya seperti itu, maka saya ikuti saja dan saya yakin itu benar. Belakangan amaliyah saya ini dipermasalahkan. Kata mereka Nabi SAW tak pernah melakukan doa bersama setiap selesai shalat fardlu. Mohon yang budiman, semoga dirahmati Allah swt. Sebelum masuk pada pembasan doa bersama, maka kami akan mengetengahkan secara singkat mengenai dzikir bersama, dimana sebenarnya masalah ini sudah dibahas para ulama terdahulu. Sebagaimana yang kita ketuahi bahwa bahwa berdzikir bisa dilakukan dengan sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Dalam shalat berjamaah sebaiknya dilakukan bersama-sama. Imam membaca dzikir dengan keras dan makmum mengikutinya. Hal ini didasarkan keumuman hadits ุนููู ุฃูุจูู ููุฑูููุฑูุฉู ููุฃูุจูู ุณูุนููุฏู ุงููุฎูุฏูุฑูููู ุฃููููููู
ูุง ุดูููุฏูุง ุนูููู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุฃูููููู ููุงูู ููุง ููููุนูุฏู ููููู
ู ููุฐูููุฑูููู ุงูููู ุนูุฒูู ููุฌูููู ุฅููููุง ุญููููุชูููู
ู ุงููู
ูููุงุฆูููุฉูุ ููุบูุดูููุชูููู
ู ุงูุฑููุญูู
ูุฉูุ ููููุฒูููุชู ุนูููููููู
ู ุงูุณูููููููุฉูุ ููุฐูููุฑูููู
ู ุงูููู ูููู
ููู ุนูููุฏููู ุฑูุงู ู
ุณูู
โDari Abi Hurairah ra dan Abi Said al-Khudri ra bahwa keduanya telah menyaksikan Nabi saw beliau bersabda Tidaklah berkumpul suatu kaum sambil berdzikir kepada Allah azza wa jalla kecuali para malaikat mengelilingi mereka, rahmat menyelimuti mereka, dan ketenangan hati turun kepada mereka, dan Allah menyebut memuji mereka di hadapan makhluk yang ada di sisi-Nyaโ MuslimDi sisi lain memang beberapa hadits shahih yang tampak memiliki maksud berbeda. Di satu sisi terdapat hadits yang menunjukkan bahwa membaca dzikir dengan suara keras setelah sahalat fardlu sudah dilakukan para sahabat pada masa Nabi saw. Hal ini sebagaiman dikemukakan oleh Ibnu Abbas ra ุนููู ุงุจููู ุนูุจููุงุณู ููุงูู ุฃูููู ุฑูููุนู ุงูุตููููุชู ุจูุงูุฐููููุฑู ุญูููู ููููุตูุฑููู ุงููููุงุณู ู
ููู ุงููู
ูููุชููุจูุฉูุ ููุงูู ุนูููู ุนูููุฏู ุงููููุจูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ู ุฑูุงู ุงูุจุฎุงุฑู ูู
ุณูู
โDari Ibnu Abbas ra ia berkata Bahwa mengerasakan suara dalam berdzikir ketika orang-orang selesai shalat maktubah itu sudah ada pada masa Nabi sawโ Bukhari-Muslim Namun terdapat juga hadits lain yang berkebalikan, yang menunjukkan adanya anjuran untuk memelankan suara ketika berdzikir, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari ุงุฑูุจูุนููุง ุนูููู ุฃูููููุณูููู
ูุ ููุฅููููููู
ู ูุงู ุชูุฏูุนูููู ุฃูุตูู
ูู ูููุงู ุบูุงุฆูุจูุงุ ูููููููู ุชูุฏูุนูููู ุณูู
ููุนูุง ุจูุตููุฑูุง ุฑูุงู ุงูุจุฎุงุฑู โRingankanlan atas diri kalian jangan mengerasakan suara secara berlebihan karena susunggunya kalian tidak berdoa kepada Dzat yang tidak mendengar dan tidak kepada yang ghaib, akan tetapi kalian berdoa kepada Dzat Yang Maha Mendengar dan Maha Melihatโ BukhariDari kedua hadits tersebut dapat dipahami bahwa mengeraskan suara dalam berdzikir dan memelannkannya sama-sama memiliki landasan yang shahih. Maka dalam konteks ini Imam an-Nawawi berusaha untuk menjembatani keduanya dengan cara memberikan anjuran kepada orang yang berdzikir untuk menyesuakan dengan situasi dan kondisi. Berikut ini adalah penjelasan Imam an-Nawawi yang dikemukan oleh penulis kitab Ruh al-Bayan. ููููุฏู ุฌูู
ูุนู ุงููููููููููู ุจููููู ุงููุฃูุญูุงุฏููุซู ุงูููุงุฑูุฏูุฉู ููู ุงุณูุชูุญูุจูุงุจู ุงูุฌูููุฑู ุจูุงูุฐููููุฑู ููุงูููุงุฑูุฏูุฉู ููู ุงุณูุชูุญูุจูุงุจู ุงูุฅูุณูุฑูุงุฑู ุจููู ุจูุฃูููู ุงููุฅูุฎูููุงุกู ุฃูููุถููู ุญูููุซู ุฎูุงูู ุงูุฑููููุงุกู ุฃููู ุชูุฃูุฐููู ุงูู
ูุตููููููู ุฃููู ุงููููุงุฆูู
ูููู ููุงููุฌูููุฑู ุฃูููุถููู ููู ุบูููุฑู ุฐููููู ููุฃูููู ุงููุนูู
ููู ููููู ุฃูููุซูุฑู ููููุฃููู ููุงุฆูุฏูุชููู ุชูุชูุนูุฏููู ุฅูููู ุงูุณููุงู
ูุนูููู ููููุฃูููููู ูููููุธู ููููุจู ุงูุฐููุงููุฑู ููููุฌูู
ูุนู ููู
ูููู ุฅูููู ุงูููููุฑู ููููุตูุฑููู ุณูู
ูุนููู ุฅููููููู ููููุทูุฑูุฏู ุงููููููู
ู ููููุฒููุฏู ููู ุงููููุดูุงุทู ุฃุจู ุงููุฏุงุก ุฅุณู
ุงุนูู ุญููุ ุฑูุญ ุงูุจูุงูุ ุจูุฑูุช-ุฏุงุฑ ุงูููุฑุ ุฌุ 3ุ ุต. 306 โImam an-Nawawi memadukan antara hadits-hadits yang menganjurkan mustahab mengeraskan suara dalam berdzikir dan hadits-hadits yang menganjurkan memelankan suara dalam berdzikir; bahwa memelankan suara dalam berdzikir itu lebih utama sekiranya dapat menutupi riya dan mengganggu orang yang shalat atau orang yang sedang tidur. Sedangkan mengeraskan suara dalam berdzikir itu lebih utama pada selain dua kondisi tersebut karena pebuatan yang dilakukan lebih banyak, faidah dari berdzikir dengan suara keras itu bisa memberikan pengaruh yang mendalam kepada pendengarnya, bisa mengingatkan hati orang yang berdzikir, memusatkan perhatiannya untuk melakukan perenungan terhadap dzikir tersebut, mengarahkan pendenganrannya kepada dzikir terebut, menghilankan kantuk dan menambah semangatnyaโ. Abu al-Fida` Ismail Haqqi, Ruh al-Bayan, Bairut-Dar al-Fikr, juz, 3, h. 306Sedang mengenai doa bersama, yang dimaksudkan dalam konteks ini adalah setelah imam selesai shalat bersama-sama dengan makmum melakukan dzikir kemudian imam melakukan doa yang diamini oleh makmunya. Hal ini jelas diperbolehkan, dan di antara dalil yang memperbolehkannya adalah hadits berikut ini ุนููู ุญูุจูููุจู ุจููู ู
ูุณูููู
ูุฉู ุงููููููุฑูููู ููููุงูู ู
ูุฌูุงุจู ุงูุฏููุนูููุฉู ุฑูุถููู ุงูููู ุนููููู ููุงูู ุณูู
ูุนูุชู ุฑูุณููููู ุงูููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู
ูููููููู ูุงู ููุฌูุชูู
ูุนู ููููู
ู ู
ูุณูููู
ููููู ููููุฏูุนููู ุจูุนูุถูููู
ู ููููุคูู
ูููู ุจูุนูุถูููู
ู ุฅููุงูู ุงุณูุชูุฌูุงุจู ุงูููู ุฏูุนูุงุกูููู
ู. ุฑูุงู ุงูุทุจุฑุงูู โDari Habib bin Maslamah al-Fihri ra โia adalah seorang yang dikabulkan doanya-, berkata Saya mendengar Rasulullah saw bersabda Tidaklah berkumpul suatu kaum muslim yang sebagian mereka berdoa, dan sebagian lainnya mengamininya, kecuali Allah mengabulkan doa mereka.โ HR. al-Thabarani
GURU SEJATI ITU BUKAN MANUSIA. tapi karena menempati manusia sehingga wujudnya menyerupai manusia. Ibarat air akan menyerupai bentuk wadahnya..... Yang sampai didunianya ketemu MANUSIA itu, dan berguru kepadaNya, 99%tujuan manusia selesai asal dijaga untuk berpegang sampai mati. Guru sejati itu bukan nabi muhammad, bukan pula nabi Isa, atau nabi Musa. Tapi guru sejati itu adalah GURUNYA BELIAU2 PARA RASUL.... yang disebut Qur'an sebagai NUURUN ala nur an nur 35. Yang membawa jalan wasilah Al maidah 35. Yang bisa membaiat dan memberikan syafaat kepada umat as syuura 52. DIA adalah cahayaNya Allah yang bertajalli dialamnya manusia. Dia sebenarnya ya ALLAH SENDIRI. Hanya saja merupakan sifat wujudNya fiil sifatNya.....supaya manusia bisa kembali. DIA adalah PORTAL MANUSIA UNTUK MENUJU ALLAH. yang bisa menunjukkan JEMBATAN SIROOTHOL MUSTAQIM. DIA-ALLAH YANG MEWUJUD. Silahkan baca di iftitah Sholat, inni wajahtu wajhiya lilladhi fatarossamawaati wal Ardhi Tapi yang wujud itu bukan Allah. Tapi Allah ada dibalik yang wujud itu... Ibarat kita sholat jasmani menghadap Ka'bah, TAPI KITA GAK MENYEMBAH KA'BAH. itu gambaran membedakannya, karena sekilas memang akan SANGAT DIANGGAP SYIRIK. makanya, wajibnya kita mengurai dengan bahasa yang logis, yang ilmiah,... Supaya kita gak SELEGENJE di pemahaman. Beruntunglah yang didunianya bertemu dengan GURU WALIYYAM MURSYIDA... YANG KAMIL MUKAMIL,...LAGI KHALIS MUKHLISIN... Al Kahfi 17 Dia adalah guru sejati sejak manusia awal dan manusia akhir. Hanya tuan2 yang telah pernah bertemu denganNya lah yang mengerti kedudukan pentingnya WALIYYAM MURSYIDA itu..... Dialah TUHAN yang mewujud DIDUNIA INI..... Karena Allah ada dibalikNya.. GURU MURSYID Inilah 9 ciri dan cara belajar kepada seorang Mursyid Berbahagialah orang yang sudah menemukan guru pembimbing setingkat Mursyid. Dengan itu, seseorang itu dapat mudah mempelajari ilmu Tasawwuf termasuk ilmu Tarekat, Hakikat dan Ma'krifat. ู
ููู ูุงูุดูููุฎู ู
ูุฑูุดูุฏู ูููู ููู
ูุฑูุดูุฏููู ุงูุดููููุทูุงูู Ertinya โBarangsiapa yang tiada Mursyid Guru yang memimpinnya ke jalan Allah, maka syaitanlah yang menjadi gurunyaโ. Namun mendapatkan guru setingkat Mursyid ini ternyata tidaklah mudah. Oleh kerana itu ada baiknya memahami dulu bagaimana seorang Mursyid itu terkait erti, karakter dan cara untuk mendapatkan ilmu darinya. Bila dipahami secara mendalam, bahawa belajar ilmu tiada salahnya kepada siapapun. Orang yang belajar ilmu Allah swt akan menyedari dirinya bodoh dan selalu tawadhu' kepada Allah swt dan orang lain. Kadangkala disedari kebenaran tidaklah selalu datang kepada orang yang berpangkat atau hebat, malah didapat dari orang awam biasa. Orang yang diberikan ilmu Allah swt bukan pada penampilan fizik berupa pangkat kekayaan, namun Ilmu Allah swt hanya akan bersemayam kepada insan yang memiliki hati, iman dan selalu bertawakal. "Barang siapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, maka Allah akan memberikan kecerdasan pemahaman sebaik-baiknya dalam hal agama." HR Bukhari Diberikan atau tidaknya ilmu Allah swt kepada seseorang adalah hak Allah, dan Allah yang menentukan sendiri bagaimana seseorang itu dapat menguasai ilmunya. Kerana itu jelas ada orang yang dilebihkan atas insan yang satu dengan lainnya terkait dengan penguasaan ilmu Allah, dan disitulah Mursyid berada sebagai orang yang diberi kelebihan baik derajat dan kemuliaan terkait ilmu Allah swt. *Ciri dan karakter seorang Mursyid Kerana itu untuk mendapatkan guru setaraf Mursyid tidaklah mudah, Allah-lah yang menunjukkan sesuai kadar niat atau kesungguhan dan tingkatan keimanan seseorang serta ibadah yang dilakukannya. Beberapa ulama memberikan karakter sebagai berikut; 1 Sederhana, tidak selalu terkenal cenderung tersembunyi. Ulama Mursyid tidak selalu sama dengan ulama yang dikenal luas atau terkenal, malah kadang-kadang tempatnya terpencil dan posisinya sangat sederhana serta selalu tawadhu. Ada sebahagian malah disembunyikan Allah. 2 Ucapannya terbuka, tidak mahu benar sendiri. Lalu kalimat yang terucap lebih banyak terbuka, tidak pernah menunjuk dirinya saya atau aku, apalagi mahu benar sendiri. Semua hanya kerana Allah swt dan ajarannya memberi kesejukan di hati. Memiliki ilmu hikmah dalam ertinya, mampu membaca ayat-ayat Tafsir terkait ciptaan dan kejadian Allah swt yang terjadi di langit, bumi dan seisinya. 4 Mampu mengungkap rahasia Allah swt. Seorang Mursyid memiliki kemampuan mengungkap kerahasian Allah swt Terutama kalam Allah yang tidak berhuruf, bertulis dan bersuara. Dengan demikian ilmunya tidak selalu sarat periwayatan dan dalil-dalil yang panjang melainkan ringkas dan sederhana Mudah dihadam yang semuanya merupakan kebenaran yang Haq. 5 Suluk mungkin berbeza, tetapi intinya mengajak dekat kepada Allah swt. Seorang Mursyid membawakan jalan atau cara Suluk kepada salik yang berbeza, tidaklah selalu sama namun hakikatnye mengajak diri untuk lebih dekat kepada Allah swt. Sebagai pewaris Nabi, biasanya memiliki silsilah atau keturunan kuat dan hanya diketahui diantara sesama Mursyid, sehingga ilmu ini terjamin kesahihannya, selalu diturunkan antara mursyid yang satu dengan penerusnya dan itu dijamin tetap ada sepeninggal Nabi Muhammad saw atau hingga akhir zaman. Didalam masa perjuangan Mursyid setaraf aulia dan wali tidak pernah marasa takut dan gentar dengan kurnia Allah swt yang berupa karomah yang dimilikinya. "Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak Pula mereka bersedih hati. QS Yunus 62 8 Memiliki firasat yang tajam. Kedekatannya kepada Allah swt, menjadi wajar bila seorang mursyid sebagaimana orang sholeh memiliki kemampuan dapat mengetahui beberapa hal yang tersembunyi terkait diri kita, bahkan dia akan tahu jauh sebelum kedatangan kita. Hal itu dikeranakan seorang mursyid itu memiliki firasat mengetahui rahasia Allah swt yang diberikan kepadanya tentang suatu hal atau kejadian dari makhlukNya. Sesuai hadist; Dari Abu Said Al Khudri, bahwa Rasulullah saw bersabda; "Takutlah terhadap firasat seorang mukmin, sebab ia melihat dengan cahaya Allah, kemudian membaca ayat Inna fi dzalika li ayatin lilmutawassimin." HR Tirmidzi 9 Menyendiri tidak bergantung kepada orang lain. Mampu hidup dirinya sendiri dengan keyakinan yang kuat pada rezeki Allah swt, sehingga tidak bergantung kepada orang atau kelompok lain. Ini yang disebut "Iffah", ertinya dapat mencukupi dirinya dan memiliki keyakinan yang kuat akan rezeki Allah swt kepadanya. Bila karakter ini ditemukan, tetapkan dan niatkan untuk belajar kepadanya, niatkan untuk patuh kepadanya. Patuh adalah syarat atau adab untuk mendapatkan ilmu batin ini. Mursyid adalah orang yang dicintai Allah swt kerana dengan mencintai orang yang dicintai Allah swt, maka Allah swt akan menyayangi kita. Beberapa kisah kepatuhan luar biasa pernah ditunjukkan seperti Sunan Kalijaga, Sheik abdul Kadir Jaelani dan Imam Safiโi. Hanya kepatuhan kepada Mursyid yang mampu melatih diri kita untuk patuh kepada Allah swt. Mursyid lah yang mengajarkan kita mampu membuka hijab pada diri kita sendiri dan kemampuan untuk memandang kebesaran dan keagungan Allah swt melalui tali perhubungan hikmah yang disampaikannya. ุนู ุฏูุฏ ุนู ุงุจู ู
ุณุนูุฏ ูุงู ุฑุณูู ุงููู ุต ู
ูููู ู
ูุนู ุงูููู ููุงููู ููู
ู ุชููููู ู
ูุนู ุงูููู ูููููู ู
ูุนู ู
ููู ููุงูู ู
ูุนู ุงูููู ููุฅูููููู ููููุตููููู ุงูููู ุงูููู Ertinya โSertakan dirimu kepada Allah, jika kamu belum dapat menyertakan dirimu kepada Allah, maka sertakanlah dirimu kepada orang yang telah serta Allah, maka ia akan menyampaikan kepada kamu pengenalan kepada Allah.โ Abu Dawud ููุง ุฃููููููุง ุงูููุฐูููู ุขู
ููููุง ุงุชูููููุง ุงูููููู ููุงุจูุชูุบููุง ุฅููููููู ุงููููุณููููุฉู ููุฌูุงููุฏููุง ููู ุณูุจูููููู ููุนููููููู
ู ุชูููููุญูููู "Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah / jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya dan berjihatlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan." QS. al Maidah 35
๏ปฟSENARAI HIKMAH MENCARI GURU SEJATI YANG WALIYAN MURSYIDANA Napi ** Sudah menjadi ketentuan Tuhan atas ketidak sempurnaan manusia, bahkan manusia di pandangnya sebagai makhluk yang lemah dan memiliki sifat-sifat yang tercela. Namun Tuhan menginginkan makhluknya menjadi manusia yang baik dan dapat memiliki peran penting dalam kehidupanya di Dunia. Keinginan Tuhan atas manusia agar manusia dapat menjadi khalifah di Dunia. Oeh karenanya Tuhan mengirimkan para Nabi dan Rasul sebagai teladan yang nyata. Tanpa Nabi dan Rasul kesempurnaan tidak akan dapat di perolehnya. Kini Nabi dan Rasul tidak akan kita temui karena Nabi Muhammad sendiri mengatakan Ia adalah khataman Nabiyin Nabi yang terakhir/penutup para Nabi. Diperlukan seorang guru yang derajatnya sama atau setidaknya mendekati seorang Nabi dan Rasul. Guru sejati sebutannya. Persoalannya bagaimana kita mengetahui seorang guru sejati itu dan menemukannya.. Guru sejati pasti ada, karena Tuhan menghendaki ummatnya menjadi ummat yang baik dan ramat bagi semesta alam. Tanda dan cirri-ciri bahwa seseorang adalah Guru sejati adalah bahwa saat kita bertemu dengannya hati kita takjub dan tunduk padanya dan kita dapat mempercayainya. Hati atau kalbu kita akan memberikan tanda akan hal itu, dan kalbu tak pernah salah dan tak pernah bohong. Ketika seseorang duduk bersama seorang guru sejati, ia akan merasakan kedamaian dalam jiwanya, kebahagiaan, ketenangan yang tak terbayangkan dan kepuasan, serta hati menjadi Damai, Inilah tandanya. Ketika seseorang berhadapan dengan guru sejati, orang itu akan melupakan seluruh masalah-masalahnya, dan damai bersamanya bagaikan seekor ikan di dalam samudera. Ketika seorang berhadapan dengan seorang guru sejati hilang haus dahaga ke-Tuhanan dan tersingkap samudra Makrifatullah. Karena dalam diri guru sejati ia laksana pintu atau jendela menuju Allah Subhanahuwataโalah. Mengapa orang-orang pergi berwisata mengunjungi tempat-tempat yang indah pemandangan yang menakjubkan ke pantai misalnya. Karena ketika mereka melihat keindahan itu mereka menemukan ketenangan dan kenikmatan. Demikian juga Roh, dan kalbu. Dalam kehidupan ini kita membutuhkan seseorang seperti sebuah samudera, sehingga kalbu kita, roh kita dapat merasakan kenikmatan dan puas dengan orang tersebut. Kita memiliki begitu banyak sifat-sifat tercela. Kita membutuhkan seseorang untuk memberikan pada kita sifat-sifat mulia, dan sifat-sifat mulia ini tak dapat muncul hanya melalui membaca buku-buku, mempelajari kitab-kitab melainkan akan muncul lewat seseorang yang dapat memberikan contoh akan kemulyaan. Karena itulah Allah Taโala mengutus para Nabi dan RasulNya sebagai obat sekaligus sebagai contoh. Siapa saja yang duduk bersama guru sejati akan menyeraf sifat-sifatnya, karena sifat-sifat adalah fiโil dari sifat-sifat Allah Taโalah. Guru sejati adalah Wali yang Mursid. Ia adalah Waliyan Mursidana yang khalis Mukhlisin-Kamil Mukamil Dan biasanya ia pembawa sebuah perahu, sebuah asosiasi dzikir-dzikir yang menuntunya menuju kesempurnaan hakiki insan al-kamil. Dan Dzikir-dzikir itu tempat berteduhnya burung-burung si morgi untuk meneguk setetes air dari Samudra Makrifatullah. Semoga kita di pertemukannya. Allahuaโlam bissawab. ** Penulis adalah seorang murid Waliyan mursidana yang qutb, al-Arief billah bermukim di kota Batam.