Kelahiran Syekh Siti Jenar diceritakan dalam berbagai sumber, Babad Demak dan Babad Tanah Jawi menyebutkan bahwa Syekh Siti Jenar lahir dari cacing yang bermetamorfosa menjadi manusia (El-Ghuyanie, hlm 65). Menurut Bratakesawa dalam bukunya " Falsafah Siti Djenar " (1954) dan buku " Wejangan Wali Sanga " himpunan Wirjapanitra, dikatakan bahwa nama lain dari Syekh Siti Jenar antara lain Seh Lemahbang atau Lemah Abang, Seh Sitibang, Seh Sitibrit atau Siti Abri, Hasan Ali Ansar dan Sidi Jinnar. bukunya Al-Jami'ah (1962) dikatakan bahwa wejangan pengetahuan dari Siti jenar kepada kawan- kawannya ialah tentang penguasaan hidup, tentang pintu kehidupan, tentang tempat hidup kekal tak berakhir di kelak kemudian hari, tentang hal mati yang dialami di dunia saat ini dan tentang Menurut Bratakesawa dalam bukunya" Falsafah Siti Djenar" (1954) dan buku "Wejangan Wali Sanga "himpunan Wirjapanitra, dikatakan bahwa saat Sunan Bonang memberi pelajaran iktikad kepada Sunan Kalijaga di tengah perahu yang saat bocor ditambal dengan lumpur yang dihuni cacing lembut, ternyata si cacing mampu dan ikut berbicara sehingga ia disabda tPReR.