Karena itu, barangsiapa mencintai apa yang dikutuk, dimurkai, dan dibenci oleh Allâh Azza wa Jalla maka ia akan berhadapan dengan kutukan, murka dan kebencian-Nya. Ketiga: Mencintai dunia berarti menjadikan dunia sebagai tujuan dan menjadikan amal dan ciptaan Allâh Azza wa Jalla yang seharusnya menjadi sarana menuju kepada Allâh Azza wa Ya Allah, apa yang Engkau singkirkan diantara sesuatu yang aku cintai, jadikan itu kebebasan untuku dalam segala hal yang Engkau cintai.” - Hadits riwayat At-Tirmidzi. Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna Imannya.” Pengagungan perkara salat karena Allah tidak akan menerimanya kecuali dengan bersuci. Salat orang yang memiliki hadas tidak diterima hingga dia bersuci dari hadas yang besar dan kecil. Hadas membatalkan wudu dan juga salat jika terjadi di dalam salat. Makna tidak diterima di sini adalah salat tidak sah dan tidak menggugurkan kewajibannya. Diantara sifat wali Allâh yang disebutkan dalam firman-Nya al-Maidah/5:54 diatas, yang artinya, “Dan yang tidak takut celaan orang-orang yang suka mencela,” maksudnya, orang-orang yang mencintai Allâh hanya menginginkan ridhai-Nya. Ia ridha kepada siapa saja yang Allah ridhai dan benci kepada siapa saja yang Dia benci. Artinya: "Barangsiapa yang berusaha menjaga diri, maka Allah menjaganya, barangsiapa yang berusaha merasa cukup, maka Allah mencukupinya. Barangsiapa yang berusaha bersabar, maka Allah akan menjadikannya bisa bersabar dan tidak ada seorang pun yang dianugerahi sesuatu yang melebihi kesabaran." (HR Bukhari No 1469) 2. Allah SWT menyukai orang Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. Sebab barangsiapa menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh itu. 16. 1 Korintus 6:19-20 Tentu, maksud takut kepada Allah dan takut kepada selain Allah itu berbeda. Takut kepada Allah berarti takut secara batin bukan secara lahir, karena Allah sendiri mustahil dapat dilihat secara materi atau mata lahir. Mengenai takut kepada Allah, mari kita renungkan sebuah firman Allah dalam QS. Qaf ayat 33, yakni: Karena Allah kami nyanyikan puji-pujian sepanjang hari, dan bagi nama-Mu kami mengucapkan syukur selama-lamanya." 36. Lukas 16:10-11 "Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. 2 Yang meninggalkan shalat Jumat itu termasuk golongan yang lalai. Abdullah bin Umar dan Abu Hurairah meriwayatkan, Nabi SAW bersabda di atas mimbarnya, “Akan berhenti orang-orang itu meninggalkan shalat Jumat atau Allah akan mengunci dan menutup hati mereka, lalu mereka pasti akan termasuk kelompok orang-orang yang lalai.” (HR Muslim: 2/591, Ibnu Majah: 1/260, Ahmad: 1/239, 254, 335, 2/84) Muslim) [HR. Muslim, no. 82] Imam Nawawi rahimahullah menyebutkan, “Jika seseorang meninggalkan shalat, maka tidak ada antara dirinya dan kesyirikan itu pembatas, bahkan ia akan terjatuh dalam syirik. Istilah syirik dan kafir kadang bisa bermakna sama yaitu kafir kepada Allah.”. ( Syarh Shahih Muslim, 2:64) nFsORX.